Metode Monte Carlo adalah algoritma komputasi untuk mensimulasikan berbagai perilaku sistem fisika dan
matematika. Penggunaan klasik metode ini adalah untuk mengevaluasi integral definit, terutama integral
multidimensi dengan syarat dan batasan yang rumit.
Metode Monte Carlo sangat penting dalam fisika komputasi dan bidang terapan lainnya, dan memiliki aplikasi yang beragam mulai dari perhitungan kromodinamika kuantum esoterik hingga perancangan aerodinamika. Metode ini terbukti efisien dalam memecahkan persamaan diferensial integral medan radians, sehingga metode ini digunakan dalam perhitungan iluminasi global yang menghasilkan gambar-gambar fotorealistik model tiga dimensi, dimana diterapkan dalam video games, arsitektur, perancangan, film yang dihasilkan oleh komputer, efek-efek khusus dalam film, bisnis, ekonomi, dan bidang lainnya.
Karena algoritma ini memerlukan pengulangan (repetisi) dan perhitungan yang amat kompleks, metode Monte Carlo pada umumnya dilakukan menggunakan komputer, dan memakai berbagai teknik simulasi komputer.
Algoritma Monte Carlo adalah metode Monte Carlo numerik yang
digunakan untuk menemukan solusi problem matematis (yang dapat terdiri dari
banyak variabel) yang susah dipecahkan, misalnya dengan kalkulus
integral, atau metode numerik lainnya.
Aplikasi metode Monte
Carlo
·
Grafis, terutama untuk ray tracing
·
Permodelan transportasi
ringan dalam jaringan multi lapis / multi-layered tissues (MCML)
·
Simulasi prediksi
struktur protein
·
Dalam riset peralatan
semikonduktor, untuk memodelkan transportasi pembawa arus
·
Pemetaan genetik yang
melibatkan ratusan penanda genetik dan analisis QTL
PENDEKATAN SIMULASI
MONTE CARLO UNTUK PEMILIHAN ALTERNATIF DENGAN DECISION TREE PADA NILAI OUTCOME
YANG PROBABILISTIK
Diagram Keputusan
merupakan alat yang dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan sebuah kasus
yang mempunyai beberapa alternatif penyelesaian dengan masing-masing outcome
yang muncul dari pemilihan alternatif yang ada. Dengan Diagram Keputusan dapat
ditentukan expected value dari masing-masing alternatif berdasarkan nilai
outcome dan probabilitas masing-masing alternatif. Namun dalam sebuah Diagram Keputusan,
nilai outcome biasanya mempunyai nilai yang tetap (deterministik), sedangkan
nilai probabilistiknya ada pada probabilitas masing-masing alternatifnya. Implementasi
metode Diagram Keputusan akan menemui kendala ketika dihadapkan ada kasus
dimana outcome-nya bersifat probabilistik dan bersifat random. Salah satu alternatif
pendekatan yang diusulkan untuk kasus Diagram Keputusan dengan outcomeyang random
adalah dengan menggunakan pendekatan simulasi Monte Carlo.
Analisis
keputusan
Analisis keputusan
adalah sebuah metode yang menyediakan dukungan metode kuantitatif bagi
pengambil keputusan di hampir semua area, termasuk di dalamnya bidang rekayasa,
analis dalam perencanaan perkantoran dan agen publik, konsultan manajemen proyek,
perencana proses manufaktur, analis finasial dan ekonomi, para pakar yang
mendukung diagnosa medis dan sebagainya (Heizer, 2001). Dari pendapat yang
disampaikan oleh Heizer (2001), dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa di semua
sistem khususnya sistem manajemen, yang ada proses pengambilan keputusan akan
membutuhkan proses analisis keputusan. Keputusan akan diambil jika dalam
manajemen ada sebuah masalah. Sebuah masalah jika dilihat dari sudut pandang
manajemen dapat dikategorikan berdasarkan jangka waktunya, luas lingkungan
ruang lingkupnya, dan sifat permasalahan (terstruktur atau tidak). Dalam tiga
kategori tersebut maka permasalahpermasalahan dalam manajemen dapat juga dibagi
menjadi 3 level yaitu level operasional, taktis, dan strategis. Menurut Mangkusubroto
(1987), analisis keputusan akan sangat bermanfaat dalam menyelesaikan
permasalahan yang mempunyai sifat:
a. Unik:
permasalahan tidak mempunyai preseden dan di masa depan tidak akan terulang
lagi.
b. Tak Pasti: faktor-faktor
yang diprediksikan dapat mempengaruhi hasil pengambilan keputusan memiliki
kadar pengetahuan dan informasi yang terbatas.
c. Jangka Panjang:
hasil pengambilan keputusan mempunyai implikasi dalam jangka yang cukup panjang
dan melibatkan sumberdaya-sumberdaya yang penting.
d. Kompleks:
preferensi pengambil keputusan atas resiko dan waktu memiliki peranan yang
besar.
Diagram
Keputusan
Diagram Keputusan
adalah sebuah grafik yang menggambarkan proses pengambilan keputusan yang
mengandung alternatif solusi, state of nature dan probabilitasnya serta outcome
dari masing-masing alternatif (Heizer, 2001). Secara sederhana Diagram
Keputusan dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.
Gambar 1. Gambar Diagram Keputusan |
Masih menurut
Haizer (2001), menganalisis masalah dengan Diagram Keputusan mempunyai lima
langkah penyelesaian, yaitu:
1. Mendefinisikan
Permasalahan
2. Menggambarkan
masalah dalam sebuah Diagram Keputusan (seperti pada Gambar 1).
3. Memberikan nilai
probabilitas pada masing-masing State of Nature.
4. mengestimasi
payoff untuk masing-masing kombinasi alternatif keputusan yang mungkin.
5. Menghitung
Expected Monetary Value (EMV) dengan cara mengalikan outcomedengan
probabilitasnya. Persamaan untuk menghitung EMV adalah sebagai berikut:
dengan:
Ai: Alternatif i
N: jumlah state of
Nature
Vi: Nilai Payoff
(outcome)
P(Vi):
Probabilitas payoff.
Simulasi
Monte Carlo
Simulasi adalah
sebuah metode analitik yang bertujuan untuk membuat ”imitasi” dari sebuah sistem
yang mempunyai sifat acak, dimana jika digunakan model lain menjadi sangat
mathematically complex atau terlalu sulit untuk dikembangkan. Simulasi Monte Carlo
adalah salah satu metode simulasi sederhana yang dapat dibangun secara cepat dengan
hanya menggunakan spreadsheet
(misalnya Microsoft
Excell). Pembangunan model simulasi Monte Carlo didasarkan pada probabilitas
yang diperoleh data historis sebuah kejadian dan frekuensinya, dimana:
Pi = fi/n
dengan:
Pi: Probabilitas
kejadian i
fi: frekuensi
kejadian i
n: jumlah
frekuensi semua kejadian.
Outcome dari
Diagram Keputusan yang bersifat deterministik kadang kurang bisa mengakomodasi
sistem nyata yang mempunyai faktor ketidak pastian yang relatif tinggi. Dengan
kekuatan dalam
kesederhanaan yang
dimiliki oleh metode Monte Carlo ini, maka outcome yang mempunyai faktor
ketidakpastian dari sebuah Diagram Keputusan akan dapat diakomodasi keberadaannya.
Hal ini dilakukan dengan cara menentukan berbagai nilai outcome beserta probabilitasnya
kemudian melakukan simulasi Monte Carlo berdasarkan keluaran bilangan random terhadap
probabilitas outcome. Bilangan acak yang digunakan dalam simulasi Monte Carlo
ini merupakan sebuah representasi dari situasi yang tidak pasti dalam sebuah
sistem nyata (Banks, 1996). Setelah diperoleh nilai outcome hasil simulasi
Monte Carlo maka langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan dengan cara
yang biasa dilakukan dalam Diagram Keputusan.
KASUS
DAN PENGEMBANGAN MODEL
Untuk lebih
memudahkan bagaimana kombinasi 2 metode ini dapat diterapkan, maka diperlukan
sebuah kasus untuk membandingkan proses penyelesaiannya. Kasus yang dipilih
dalam artikel ini merupakan kasus yang diadopsi dari heizer (2001), yang merupakan
kasus Decision Tree untuk
menyelesaikan persoalan
pemilihan alternatif pada kondisi pasar yang favorable dan unfavorable. Kasus
ini jika digambarkan dengan Decision Tree tampak pada Gambar 2, termasuk probabilitas
masing-masing state of nature dan nilai outcome-nya yang deterministik.
Kasus pada Gambar
2 merupakan contoh sederhana dari sebuah kasus yang diselesaikan dengan Diagram
Keputusan. Kasus tersebut adalah kasus pemilihan 2 alternatif yaitu: alternatif
1 (membangun pabrik besar), atau alternatif 2 (membangun pabrik kecil). Nilai probabilitas
dari masing-masing state beserta nilai outcome-nya diketahui dan telah tersaji
di Gambar 2. Dari kedua alternatif tersebut maka dapat dihitung EMV 1 (dari alternatif
1) sebesar $ 10.000 yang diperoleh
dari (0,5 * $ 200.000)+(0,5
* -$ 180.000) dan EMV 2 diperoleh sebesar $ 40.000. Karena nilai EMV 2 lebih
besar maka alternatif 2 dipilih.Dari nilai-nilai yang ada di Tabel 1, dapat dilakukan
simulasi Monte Carlo. Misalnya dilakukan 30 kali replikasi untuk masingmasing
outcome dengan asumsi probabilitas dari masing-masing state of nature tidak disimulasikan.
Hasil simulasi pada 30 kali replikasi disajikan pada Tabel 2. Pada kolom 2,4,6 dan
8 merupakan kolom Bilangan Random untuk keempat state of nature. Pada Kolom 2,
state 1 merupakan kondisi favorable pada alternatif 1, kolom 4: nilai state 2 merupakan
kondisi unfavorable pada alternatif 1, pada kolom 6: state 3 merupakan kondisi favorable
pada alternatif 1 dan pada kolom 8: state 1 merupakan kondisi unfavorable pada alternatif
1. Nilai outcome pada kolom 3,5,7 dan 9 diperoleh dari hasil simulasi Monte
Carlo berdasarkan pada nilai bilangan random yang muncul di kolom Random Number
pada kolom sebelumnya. Misalnya pada replikasi pertama, pada kolom 3, nilai
outcome sebesar 250.000 diperoleh dari bilangan random pada kolom 2 yang
bernilai 72. Nilai bilangan random 72 pada kolom ini akan dicocokan dengan
nilai range Random Number Assignment di Tabel 1 pada alternatif 1 dan kondisi
pasar favorable. Nilai 72 ini masuk pada range ketiga yaitu antara 70-99, nilai
outcome pada range ini adalah sebesar 250.000 sehingga nilai ini yang dipakai
sebagai nilai outcome pada state of nature 1 replikasi pertama. Cara ini
kemudian dilakukan untuk menentukan nilai outcome pada replikasi yang lain pada
state of nature pertama hingga state of nature keempat.
Dari Tabel 2,
setelah dilakukan simulasi sebanyak 30 replikasi diperolah nilai outcome untuk
keempat State of Nature pada ke-30 replikasi. Ketigapuluh nilai outcome ini
lalu dicari reratanya untuk masing-masing state of nature. Nilai rerata ini
kemudian dijadikan usulan nilai outcome yang digunakan dalam perhitungan dengan
Diagram Keputusan konvensional. Sehingga selanjutnya dapat diperoleh nilai EMV
dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut:
a. EMV 1 (untuk
alternatif 1)
= (0,5 * 205.000)
+ (0,5 * - 179.000)
= 102.500 - 89.500
= 13.000
b. EMV 2 (untuk
alternatif 2)
= (0,5 * 101.667)
+ (0,5 * - 20.200)
= 50.833,5 –
10.100
= 40.733,5
Dari perhitungan
EMV dari masing-masing alternatif diperoleh bahwa EMV 2 mempunyai nilai lebih
besar dari EMV 1 sehingga dapat diputuskan bahwa alternatif 2 akan dipilih sebagai
keputusan.
KESIMPULAN
Dari pembahasan
dapat diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan
yaitu sebagai
berikut:
1. Diagram Keputusan
dapat dikombinasikan dengan model simulasi Monte Carlo untuk mendekati nilai
outcome yang bersifat deterministik menjadi bersifat probabilistik.
2. Kombinasi kedua
metode tersebut juga harus diikuti beberapa penyesuaian, khususnya pada aspek
data historis.
3. Komplesitas
model kembangan ini dipengaruhi oleh banyak level dari state of nature dan
banyaknya outcome.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar